wacana publik |
Secara
garis besar pidato dan presentasi telah dilakukan oleh kita sejak bersekolah di
tingkat dasar, diantaranya adalah menyampaika speech dan juga media lainnya.
Oleh sebab itu yang perlu saat ini hanya pengembangan dan pelatihan penyampaian
ide yang menarik dan langsung menuju topik yang diinginkan. Dengan beberapa
kriteria dan juga hal-hal penting pada sebuah ide pidato maka akan lebih mudah
lagi menyampaikan pidato dan presentasi dengan baik. Oleh sebab itu sebagai
mahasiswa teknik yang nantinya akan bersinggungan langsung maupun tidak
langsung harus mampu menyiapkan diri untuk kemudia turun kemasyarakat dan dapat
menjadi cerminan seseorang yang dipercayai dan juga didengarkan arahan dan
himbaunnya.
Hubungan
antara kemampuan berpidato dan juga konsep etika profesi dapat dilihat pada
mekanisme tata cara penyampaian ide kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan
jika kita menyampaikan rancangan mekanisme perusahaan maka pada sesi pemaparan
dan presentasilah yang sangat berpngaru pada hasil program yang direcanakan.
Pelaku presentasi yang baik maka tak jarang akan menghasilkan program yng
diusulkan diberlakukan pada perusahaan tersebut. Kondisi inilah yang diinginkn
oleh karyawan perusahaan untuk mengangkat elektabilitas dan kepercayaan atasan
dan juga kolega.
Selain
itu kemampuan menyampaikan idem aka akan menimbulkan kepercayaan terhadap rekan
bisnis dan juga lawan bisnis. Hal ini dikarenakan dengan cara penyampaian
presentasi dan pidato yang baik maka secara garis besar akan mempengaruhi lawan
maupun rekan. Persaingan saat ini tak hanya pada persaingan yang terlihat,
melaikan juga melalui persaingan skill dan juga pemikiran. Seseorang dengan
pemikiran yang cerdas dan terbuka serta supel maka akan lebih diterima
dibandingkan dengan orang yang penyampaiannya dengan kasar, dan membosankan.
Mekanisme
pelatihan dapat dilakukan dalam beberapa fase pembelajaran, diantaranya adalah
fase dasar, fase menengah, fase pengembangan dan juga fase aplikatif. Seseorang
yang telah meempuh tingkat perkuliahan maka secara umum dapat dikatakan telah
melalui fase pengembangan. Hal ini dikarenakan pada tingkat kuliah seseorang
bertemu dengan orang lain dari beragai provinsi diindonesia dan juga dengan
berorganisasi maka akan lebih melatih diri dan juga melatih keterampilan kita.
Pelatihan yang kita lakukan tak lain adalah agar dapat sukses pada fase
terakhir, yaitu fase apliatif. Fase terakhir yang menjadikan seseorang
dikatakan handal didalam pidato adalah fase pengajaran. Tak jarang pelatihan
dilakukan oleh seorang pegajar yang memang sangat paham dan terbilang sangat
handal dalam hal berpidato. Sebagian besar tokoh Indonesia bahkan menjadi
panutan karena cara berpidato dan juga gaya berpidato yang baik dan tegas serta
mengetahui retorika keadaan masarakat, sebagai contoh bapak presiden Ir
Soekarno.
Soekarno
adalah salah satu Palawan Indonesia yang membawa indonesai merdeka dengan
semangat menyatukan masyarakat Indonesia. Cara menyampaikan ide dan juga
memengaruhi serta ketangguhan yang dilakukannya telah dirasakan hasilnya oleh
kita saat ini. Sebagian besar masyarakat Indonesia pada zaman dahulu menjadika
Soekarno sebagai panutan Indonesia karena selalu menjadi garda terdepan dalam
melakukan perlawanan terhadap penjajah. Kecakapannya dalam berpidato tidak
diragukan lagi, sebagai contoh pidato beliau di Negara Amerika Serikat yang
menyampaikan nilai dasar 5 sila Pancasila yang mendapatkan tepuk tangan yang
meriah dan juga sambutan yang sangat baik dari seluruh hadirin pada ruangan
tersebut.
Saat
ini merupakan masa dimana dengan lisan dapat merubah dunia. Perkambangan
teknologi yang semakin maju mengakibatkan semakin cepat informasi sampai kepada
masyarakat dunia. Dalam beberapa mili detik maka informasi langsung dapat
dikomentari dan behan perbincangan oleh netizen. Oleh sebab itu mengingat kita
sebagai penikmat teknologi harus sadar akan hal tersebut dan juga dapat
memanfaatkan kemajuan tersebut. Hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah
pelatihan dengan media penyebar video, suara, artikel, dan beberapa jenis
lainya. Selain itu kita juga dapat mendapatkan ide dan kondisi masyarakat yang
dapat dijadikan bahan untuk beridato. Berpidat yang mengetahui kondisi
masyarakat dan keadaan tren saat ini akan lebih didengar dan dimengerti oleh
pendengar. Oleh sebab itu dengan kondisi seperti ini diharapkan kita semakin
cakap dan juga semakin terlatih untuk menjadi seorang yang memiliki ilmu
berpidato yang baik.
Pengembangan
yang dapat kita lakukan saat ini mungkin pada penyempurnaan mekanisme terbaik
dalam penyampaian pidato. Pidato merupakan gambaran apa yang kita pikirkan dan
harus diterima secara garis besar sama dan oleh seluruh khalayak ramai oleh
sebab itu memerlukan pembaruan pada beberapa keadaan, sebagai contoh masyarakat
yang berubah. Masyarakat sat ini terkesan acuh terhadap keadaan sekitar dan
melakukan segalanya hanya dengan politik dan uang. Pidato yang tidak dipikirkan
juga akan berdampak dengan hasil persepsi masyarakat yang lain. Mekanisme
berpidato pada zaman soekarno mungkin tidak dapat dilakukan lagi saat ini, hal ini
dikarenakan kondisi masyarakat yang berbeda.
Masyarakat
saat ini menjadi masyarakat yang mudah terprovokasi dan selalu mencari
kesalahan orang lain. Media yang harusnya digunakan untuk informasi dan juga penympaian
ide malah digunakan sebagai media politik kotor yang sarat akan fitnah dan juga
kritikan. Seorang pemimpin pun tak lepas dari dampak buruk tersebut. Dengan
kata lain seluruh posisi di dalam teknologi adalah sama tergntung kepada
bagaimana kita melakukan dan memperlakukan teknologi itu dengan baik. Seseorang
yang cerdas harus memanfaatkan kecerdasannyya dengan baik, dan tidak digunakan
untuk mempengaruhi yang buruk dan juga hanya untu kepentingan pribadi saja.
Maka oleh sebab itu untuk menghasilkan sebuah pidato yang baik
memerlukan persiapan diri terlebih dahulu. Karena tanpa persiapan yang baik,
gagasan ataupun ide dan pesan yang ingin disampaikan dalam pidato tidak akan
mengenai sasaran. Persiapan diri tidak hanya berupa bahan pidato, yaitu
menghafal isi pidato yang ingin disampaikan. Tetapi persiapan diri juga
meliputi persiapan fisik dan terutama mental. Hal yang sering terjadi ketika
akan berpidato adalah kita sering mengalami yang namanya kecemasan
berkomunikasi. Kecemasan berkomunikasi bias menghancurkan hal-hal lain yang
sudah dipersiapkan sebelum berpidato, karena kecemasan ini kan menghilangkan
kepercayaan diri. Betapapun bagusnya pesan yang akan disampaikan dalam pidato,
apabila tidak ada kepercayaan diri dan penuh dengan kecemasan, maka pidato yang
akan disampaikan tidak akan mempengaruhi pendengar. Dan yang terakhir yang juga
penting adalah keterampilan untuk menyampaikan pidato, yaitu teknik agar
pendengar tertarik mendengarkan pidato sehingga isi pidato dapat diterima oleh
khalayak.
1 comment:
Lagi belajar .. gimana biar ga maluan...
Post a Comment