Saturday, January 7, 2017

Teknik Pidato dan Presentasi (Wacana Publik)

wacana publik wahyu
wacana publik

Secara garis besar pidato dan presentasi telah dilakukan oleh kita sejak bersekolah di tingkat dasar, diantaranya adalah menyampaika speech dan juga media lainnya. Oleh sebab itu yang perlu saat ini hanya pengembangan dan pelatihan penyampaian ide yang menarik dan langsung menuju topik yang diinginkan. Dengan beberapa kriteria dan juga hal-hal penting pada sebuah ide pidato maka akan lebih mudah lagi menyampaikan pidato dan presentasi dengan baik. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa teknik yang nantinya akan bersinggungan langsung maupun tidak langsung harus mampu menyiapkan diri untuk kemudia turun kemasyarakat dan dapat menjadi cerminan seseorang yang dipercayai dan juga didengarkan arahan dan himbaunnya.
Hubungan antara kemampuan berpidato dan juga konsep etika profesi dapat dilihat pada mekanisme tata cara penyampaian ide kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan jika kita menyampaikan rancangan mekanisme perusahaan maka pada sesi pemaparan dan presentasilah yang sangat berpngaru pada hasil program yang direcanakan. Pelaku presentasi yang baik maka tak jarang akan menghasilkan program yng diusulkan diberlakukan pada perusahaan tersebut. Kondisi inilah yang diinginkn oleh karyawan perusahaan untuk mengangkat elektabilitas dan kepercayaan atasan dan juga kolega.
Selain itu kemampuan menyampaikan idem aka akan menimbulkan kepercayaan terhadap rekan bisnis dan juga lawan bisnis. Hal ini dikarenakan dengan cara penyampaian presentasi dan pidato yang baik maka secara garis besar akan mempengaruhi lawan maupun rekan. Persaingan saat ini tak hanya pada persaingan yang terlihat, melaikan juga melalui persaingan skill dan juga pemikiran. Seseorang dengan pemikiran yang cerdas dan terbuka serta supel maka akan lebih diterima dibandingkan dengan orang yang penyampaiannya dengan kasar, dan membosankan.
Mekanisme pelatihan dapat dilakukan dalam beberapa fase pembelajaran, diantaranya adalah fase dasar, fase menengah, fase pengembangan dan juga fase aplikatif. Seseorang yang telah meempuh tingkat perkuliahan maka secara umum dapat dikatakan telah melalui fase pengembangan. Hal ini dikarenakan pada tingkat kuliah seseorang bertemu dengan orang lain dari beragai provinsi diindonesia dan juga dengan berorganisasi maka akan lebih melatih diri dan juga melatih keterampilan kita. Pelatihan yang kita lakukan tak lain adalah agar dapat sukses pada fase terakhir, yaitu fase apliatif. Fase terakhir yang menjadikan seseorang dikatakan handal didalam pidato adalah fase pengajaran. Tak jarang pelatihan dilakukan oleh seorang pegajar yang memang sangat paham dan terbilang sangat handal dalam hal berpidato. Sebagian besar tokoh Indonesia bahkan menjadi panutan karena cara berpidato dan juga gaya berpidato yang baik dan tegas serta mengetahui retorika keadaan masarakat, sebagai contoh bapak presiden Ir Soekarno.
Soekarno adalah salah satu Palawan Indonesia yang membawa indonesai merdeka dengan semangat menyatukan masyarakat Indonesia. Cara menyampaikan ide dan juga memengaruhi serta ketangguhan yang dilakukannya telah dirasakan hasilnya oleh kita saat ini. Sebagian besar masyarakat Indonesia pada zaman dahulu menjadika Soekarno sebagai panutan Indonesia karena selalu menjadi garda terdepan dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah. Kecakapannya dalam berpidato tidak diragukan lagi, sebagai contoh pidato beliau di Negara Amerika Serikat yang menyampaikan nilai dasar 5 sila Pancasila yang mendapatkan tepuk tangan yang meriah dan juga sambutan yang sangat baik dari seluruh hadirin pada ruangan tersebut.
Saat ini merupakan masa dimana dengan lisan dapat merubah dunia. Perkambangan teknologi yang semakin maju mengakibatkan semakin cepat informasi sampai kepada masyarakat dunia. Dalam beberapa mili detik maka informasi langsung dapat dikomentari dan behan perbincangan oleh netizen. Oleh sebab itu mengingat kita sebagai penikmat teknologi harus sadar akan hal tersebut dan juga dapat memanfaatkan kemajuan tersebut. Hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah pelatihan dengan media penyebar video, suara, artikel, dan beberapa jenis lainya. Selain itu kita juga dapat mendapatkan ide dan kondisi masyarakat yang dapat dijadikan bahan untuk beridato. Berpidat yang mengetahui kondisi masyarakat dan keadaan tren saat ini akan lebih didengar dan dimengerti oleh pendengar. Oleh sebab itu dengan kondisi seperti ini diharapkan kita semakin cakap dan juga semakin terlatih untuk menjadi seorang yang memiliki ilmu berpidato yang baik.
Pengembangan yang dapat kita lakukan saat ini mungkin pada penyempurnaan mekanisme terbaik dalam penyampaian pidato. Pidato merupakan gambaran apa yang kita pikirkan dan harus diterima secara garis besar sama dan oleh seluruh khalayak ramai oleh sebab itu memerlukan pembaruan pada beberapa keadaan, sebagai contoh masyarakat yang berubah. Masyarakat sat ini terkesan acuh terhadap keadaan sekitar dan melakukan segalanya hanya dengan politik dan uang. Pidato yang tidak dipikirkan juga akan berdampak dengan hasil persepsi masyarakat yang lain. Mekanisme berpidato pada zaman soekarno mungkin tidak dapat dilakukan lagi saat ini, hal ini dikarenakan kondisi masyarakat yang berbeda.
Masyarakat saat ini menjadi masyarakat yang mudah terprovokasi dan selalu mencari kesalahan orang lain. Media yang harusnya digunakan untuk informasi dan juga penympaian ide malah digunakan sebagai media politik kotor yang sarat akan fitnah dan juga kritikan. Seorang pemimpin pun tak lepas dari dampak buruk tersebut. Dengan kata lain seluruh posisi di dalam teknologi adalah sama tergntung kepada bagaimana kita melakukan dan memperlakukan teknologi itu dengan baik. Seseorang yang cerdas harus memanfaatkan kecerdasannyya dengan baik, dan tidak digunakan untuk mempengaruhi yang buruk dan juga hanya untu kepentingan pribadi saja.

Maka oleh sebab itu untuk menghasilkan sebuah pidato yang baik memerlukan persiapan diri terlebih dahulu. Karena tanpa persiapan yang baik, gagasan ataupun ide dan pesan yang ingin disampaikan dalam pidato tidak akan mengenai sasaran. Persiapan diri tidak hanya berupa bahan pidato, yaitu menghafal isi pidato yang ingin disampaikan. Tetapi persiapan diri juga meliputi persiapan fisik dan terutama mental. Hal yang sering terjadi ketika akan berpidato adalah kita sering mengalami yang namanya kecemasan berkomunikasi. Kecemasan berkomunikasi bias menghancurkan hal-hal lain yang sudah dipersiapkan sebelum berpidato, karena kecemasan ini kan menghilangkan kepercayaan diri. Betapapun bagusnya pesan yang akan disampaikan dalam pidato, apabila tidak ada kepercayaan diri dan penuh dengan kecemasan, maka pidato yang akan disampaikan tidak akan mempengaruhi pendengar. Dan yang terakhir yang juga penting adalah keterampilan untuk menyampaikan pidato, yaitu teknik agar pendengar tertarik mendengarkan pidato sehingga isi pidato dapat diterima oleh khalayak.

1 comment:

Rudi hardi said...

Lagi belajar .. gimana biar ga maluan...